Pentas Gendruon Ayon-ayon (Bendungan Gerak)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 12:00-12:30
Gendruon Ayon-ayon adalah kesenian asli milik Kabupaen Bojonegoro. kesenian ini nyaris punah, sehingga perlu di lestarikan. kesenian Gendruon Ayon-ayon bertahan di wilayah barat Kabupaten Bojonegoro, yakni di Kecamatan Kasiman, Kecamatan Padangan, Kecamatan Ngraho, Kecamatan Margomulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Ngambon, Kecamatan Ngasem. pementasan gendruwon Ayon-ayon dalam acara festival Bengawan Bojonegoro adalah bagian dari upaya pelestarian kesenian ini. selain itu, juga untuk menghibur tamu undangan/pengunjung dalam upacara pembukaan festival serta mengenalkannya kepada publik.
Parade Perahu Hias (tempat Star bendung - Tempat Finis lapangan desa Banjarsari/TBS).
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 12:00-17:00
Parade Perahu Hias adalah maskot dari seluruh rangkain acara dalam Festival Bengawan Bojonegoro. parade perahu hias di ikuti sebanyak 37 perahu, dari desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Bojonegoro, kususnya yang berada di Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kota Bojonegoro. hiasan perahu di sesuaikan dengan nilai sejarah atau legenda yang ada di desa-desa tersebut.
a. Perahu yang berada paling depan dalam parade Perahu hias, yakni perahu yang di hias Naga. perahu ini dinaiki oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro serta anggota forpimda.
b. perahu urutan kedua yakni perahu yan dihias burung meliwis putih. perahu ini di naiki Bapak Sekretaris Kabupaten Bojonegoro beserta pejabat-pejabat pemkab lainnya.
c. perahu urutan ketiga yakni perahu yang di hias Bajul putih, perahu ini di naiki DPRD Bojonegoro dan Anggota DPRD Bojnegoro.
d. perahu yang berada pada urutan keempat dan seterusnya yakni perahu hias yang berasal dari desa-desa peserta perahu hias.
Pameran Arkeologi, pasar seni dan kuliner. (Bendung Gerak)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 08:00-21:00
Penjelasan :SDA
Pentas Wayang Tengul (Lapangan Sukohajo)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pulkul 19:30- 01:00
Wayang Thengul di yakini sebagai kesenian asli Masyarakar Bojonegoro. Cerita-cerita dalam lakon wayang thengul adalah cerita yang berkaitan dengankerjaan dan bangsawan kerajaan (cerita panji). kesenian ini kemudian di transformasi oleh seniman Bojonegoro dalam bentuk karya seni tari, yakni tari tengul dan ayon-ayon Thengul.
pentas wayang thengul merupakan bagian dari upaya melestarikan kesenian ini dalam sebuah pertunjukan panggung, serta mengibur masyarakat.
Langen Tayub (lapangan Banjarsari)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 19:00-20:30
Langen Tayub adalah kesenian tari yang diyakini berasal dari kerajaan jenggala di zaman Raja Prabu Suryawisesa. kata "tayub" berasal dari akronim "ditata supaya guyub", sedangkan syair yang di bawakan oleh waranggana (penyanyi dan penari) erupakan sebuah sindiran atau kritikan atas perkembangan nilai-nilai yang melenceng dar tata nilai budaya. langen tayub dalam festival bengawan Bojonegoro dimaksudkan untuk menghibur masyarakat setelah mengikuti parade perahu hias.
Parade Baca Puisi di atas anggung perahu (Nggisik Bengawan Desa Banjarsari)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 17:00 - 23:00
Parade Baca Puisi dalam festival Bengawan Bojonegoro merupakan kegiatan seni sastra dengan kemsan Baru. yakni membaca puisi di atas penggung perahu. dengan membaca puisi di atas panggung perahu kita bisa menikmati keindahan panorama bengawan Bojonegoro serta mengenali ondisi Bengawan denan seala aspek problematikanya.
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 12:00-12:30
Gendruon Ayon-ayon adalah kesenian asli milik Kabupaen Bojonegoro. kesenian ini nyaris punah, sehingga perlu di lestarikan. kesenian Gendruon Ayon-ayon bertahan di wilayah barat Kabupaten Bojonegoro, yakni di Kecamatan Kasiman, Kecamatan Padangan, Kecamatan Ngraho, Kecamatan Margomulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Ngambon, Kecamatan Ngasem. pementasan gendruwon Ayon-ayon dalam acara festival Bengawan Bojonegoro adalah bagian dari upaya pelestarian kesenian ini. selain itu, juga untuk menghibur tamu undangan/pengunjung dalam upacara pembukaan festival serta mengenalkannya kepada publik.
Parade Perahu Hias (tempat Star bendung - Tempat Finis lapangan desa Banjarsari/TBS).
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 12:00-17:00
Parade Perahu Hias adalah maskot dari seluruh rangkain acara dalam Festival Bengawan Bojonegoro. parade perahu hias di ikuti sebanyak 37 perahu, dari desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Bojonegoro, kususnya yang berada di Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kota Bojonegoro. hiasan perahu di sesuaikan dengan nilai sejarah atau legenda yang ada di desa-desa tersebut.
a. Perahu yang berada paling depan dalam parade Perahu hias, yakni perahu yang di hias Naga. perahu ini dinaiki oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro serta anggota forpimda.
b. perahu urutan kedua yakni perahu yan dihias burung meliwis putih. perahu ini di naiki Bapak Sekretaris Kabupaten Bojonegoro beserta pejabat-pejabat pemkab lainnya.
c. perahu urutan ketiga yakni perahu yang di hias Bajul putih, perahu ini di naiki DPRD Bojonegoro dan Anggota DPRD Bojnegoro.
d. perahu yang berada pada urutan keempat dan seterusnya yakni perahu hias yang berasal dari desa-desa peserta perahu hias.
Pameran Arkeologi, pasar seni dan kuliner. (Bendung Gerak)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 08:00-21:00
Penjelasan :SDA
Pentas Wayang Tengul (Lapangan Sukohajo)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pulkul 19:30- 01:00
Wayang Thengul di yakini sebagai kesenian asli Masyarakar Bojonegoro. Cerita-cerita dalam lakon wayang thengul adalah cerita yang berkaitan dengankerjaan dan bangsawan kerajaan (cerita panji). kesenian ini kemudian di transformasi oleh seniman Bojonegoro dalam bentuk karya seni tari, yakni tari tengul dan ayon-ayon Thengul.
pentas wayang thengul merupakan bagian dari upaya melestarikan kesenian ini dalam sebuah pertunjukan panggung, serta mengibur masyarakat.
Langen Tayub (lapangan Banjarsari)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 19:00-20:30
Langen Tayub adalah kesenian tari yang diyakini berasal dari kerajaan jenggala di zaman Raja Prabu Suryawisesa. kata "tayub" berasal dari akronim "ditata supaya guyub", sedangkan syair yang di bawakan oleh waranggana (penyanyi dan penari) erupakan sebuah sindiran atau kritikan atas perkembangan nilai-nilai yang melenceng dar tata nilai budaya. langen tayub dalam festival bengawan Bojonegoro dimaksudkan untuk menghibur masyarakat setelah mengikuti parade perahu hias.
Parade Baca Puisi di atas anggung perahu (Nggisik Bengawan Desa Banjarsari)
Kamis, 16 Oktober 2014, Pukul 17:00 - 23:00
Parade Baca Puisi dalam festival Bengawan Bojonegoro merupakan kegiatan seni sastra dengan kemsan Baru. yakni membaca puisi di atas penggung perahu. dengan membaca puisi di atas panggung perahu kita bisa menikmati keindahan panorama bengawan Bojonegoro serta mengenali ondisi Bengawan denan seala aspek problematikanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar